Paris - Pesawat jet bisnis yang digerakkan dengan bahan bakar bio, Gulfstream
G-450, untuk pertama kali telah terbang melintasi Samudra Atlantik dan
Sabtu (18/6) mendarat di Bandar Udara Le Bourget, Paris, untuk bergabung
dengan Paris International Air Show.
Gulfstream G-450, yang lepas-landas dari New Jersey di Amerika Serikat, menggunakan campuran separuh-separuh bahan bakar bio yang dibuat dari "camelina", yang dijuluki sebagai Green Jet Fuel dan dikembangkan oleh Honeywell International Inc., selama penerbangan melintasi Samudra Atlantik.
Honeywell menyatakan itu adalah kejadian bersejarah dalam sejarah penerbangan dan memperlihatkan penggunaan saat ini dan potensial Bahan Bakar Hijau untuk kepentingan sipil dan militer.
Penerbangan selama hampir tujuh jam tersebut menghemat "rata-rata 5,5 ton meter buangan karbon dioksida dibandingkan dengan pesawat serupa yang menggunakan bahan bakar yang berlandaskan minyak bumi.
Honeywell menyatakan perusahaan itu telah memproduksi bahan bakar dari tanaman yang tak bisa dimakan seperti "camelina", "jatropha" dan ganggang dan sejauh ini memproduksi lebih dari 700.000 galon bahan bakar bio.
Penggunaan bahan bakar bio untuk menggerakkan pesawat komersial bukan tindakan baru, tapi gagasan baru dengan penggunaan bahan bakar bio di dalam industri penerbangan memperbarui kecepatan. Pesawat komersial pertama yang lepas-landas dengan menggunakan bahan bakar bio adalah Virgin Atlantic 747 pada 2008, dan pesawat pertama yang sepenuhnya menggunakan bahan bakar ganggang hadir di International Aerospace Exhibition di Jerman pada 2010.
Produsen terbesar pesawat di dunia, Boeing dari Amerika Serikat, dan Airbus dari Uni Eropa telah menguji-coba penerbangan dengan menggunakan bahan bakar bio.
Untuk Paris Air Show, yang dimulai pekan ini, pesawat-barang baru Boeing 747-8 juga dijadwalkan menyeberangi Samudra Atlantik pada Ahad dan masing-masing dari keempat mesinnya menggunakan bahan bakar campuran Green Jet Fuel produksi Honeywell.
(*)
Gulfstream G-450, yang lepas-landas dari New Jersey di Amerika Serikat, menggunakan campuran separuh-separuh bahan bakar bio yang dibuat dari "camelina", yang dijuluki sebagai Green Jet Fuel dan dikembangkan oleh Honeywell International Inc., selama penerbangan melintasi Samudra Atlantik.
Honeywell menyatakan itu adalah kejadian bersejarah dalam sejarah penerbangan dan memperlihatkan penggunaan saat ini dan potensial Bahan Bakar Hijau untuk kepentingan sipil dan militer.
Penerbangan selama hampir tujuh jam tersebut menghemat "rata-rata 5,5 ton meter buangan karbon dioksida dibandingkan dengan pesawat serupa yang menggunakan bahan bakar yang berlandaskan minyak bumi.
Honeywell menyatakan perusahaan itu telah memproduksi bahan bakar dari tanaman yang tak bisa dimakan seperti "camelina", "jatropha" dan ganggang dan sejauh ini memproduksi lebih dari 700.000 galon bahan bakar bio.
Penggunaan bahan bakar bio untuk menggerakkan pesawat komersial bukan tindakan baru, tapi gagasan baru dengan penggunaan bahan bakar bio di dalam industri penerbangan memperbarui kecepatan. Pesawat komersial pertama yang lepas-landas dengan menggunakan bahan bakar bio adalah Virgin Atlantic 747 pada 2008, dan pesawat pertama yang sepenuhnya menggunakan bahan bakar ganggang hadir di International Aerospace Exhibition di Jerman pada 2010.
Produsen terbesar pesawat di dunia, Boeing dari Amerika Serikat, dan Airbus dari Uni Eropa telah menguji-coba penerbangan dengan menggunakan bahan bakar bio.
Untuk Paris Air Show, yang dimulai pekan ini, pesawat-barang baru Boeing 747-8 juga dijadwalkan menyeberangi Samudra Atlantik pada Ahad dan masing-masing dari keempat mesinnya menggunakan bahan bakar campuran Green Jet Fuel produksi Honeywell.
(*)
0 comments:
Posting Komentar